(UPDATE) Power Gede Tapi Keluarnya Lama, Mesin NVL Mirip Mesin Diesel ….?!!?

Yah itulah kesimpulan yang ane dapat setelah membaca artikel Dynotest antara Honda CB150R vs Yamaha New Vixion Lightning di Tabloid Otoplus edisi 36/X , 😀 hehehehehe dia lagi dia lagi 😆  dyno lagi dyno lagi bosen ya dengernya 😆 🙄

Memang ane juga sebenernya udah bosen sama berita NVL vs CBSF  apalagi ‘balapan’nya diatas dynotest tapi  diblog kampung ini kan perasaan belum pernah bahas 2 motor penomenal ini 😆 jadi gak ada salahnya buat dibahas 😀 , soale ane juga udah kehabisan bahan ngeblog nih ahihihihih 😆

Ok seperti yang kita tahu si NVL itu adalah rajanya dynotest, ditest di dyno manapun kalo lawan CBSF pasti si NVL yang menang 😆 , seperti yang dilakukan oleh Tabloid Otoplus terhadap 2 motor ini yaitu si NVL dan CBSF yang di dyno di Banyuwangi Motor Surabaya , si NVL mampu memuntahkan power maximal sebesar 16,1 dk di putaran 8.905 rpm dan Torsi maximal sebesar 14,39 N.m pada 7.323 rpm , sedangkan CBSF atau CB150R memuntahkan power maximal sebesar 15,3 dk pada putaran 10.430 rpm dan torsi maximalnya sebesar 12,41 N.m pada putaran mesin 7.846 rpm .

CBSF vs NVL @Suramadu
gambar nyolong dari Otoplus dan R2 😀

Tapi,…. ada tapinya nih, yaitu cara dyno nya 😀 nih langsung az ane kutipin dari tabloid Otoplus cara Dyno nya ➡

Cara Dyno

       OP tidak melakukan pengambilan data dengan sedikit runing. Dalam satu pengambilan data tenaga dan torsi,bisa mencapai puluhan kali runing.

Data tenaga dan torsi pun tidak diambil dari hasil yang paling tinggi,dan bukan juga berdasarkan rata-rata. Melainkan mencari angka tenaga yang sering muncul. Hal ini dilakukan untuk mengeliminir kesalahan tester saat membuka gas. Pengetesan dilakukan terus hingga power berangsur-angsur drop.

Selain itu ada keuntungan lain jika melakukan berkali-kali runing untuk pengambilan data. Yakni dapat mengetahui performa ideal dari sebuah mesin.

Terbukti,ketika melakukan pengambilan data pada Honda CB150R yang mencapai 22 kali runing sudah didapat performa ideal yakni 15,3 dk.

Berbeda ketika melakukan pengambilan data pada New V-Ixion, OP harus melakukan 33 kali runing agar data yang diambil benar-benar valid dan dapat dipertanggung jawabkan.

Dari jumlah running yang banyak,dapat dianalisa kalau New V-Ixion membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai performa maksimum dengan suhu ideal mesin. Dapat dibayangkan jika New V-Ixion hanya melakukan 3 atau 4 kali running, jelas powernya baru 14 koma sekian dk. Dan itu bukan data valid karena performa sesungguhnya belum tercapai. Begitu…..

Dari kesimpulan jumlah running yang banyak tadi,didapat bahwa karakter mesin New V-Ixion mirip mesin diesel,dapur pacunya membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai suhu ideal kerja mesin. Berbeda dengan CB150R yang performa maksimumnya cepat muncul .

Nah sekarang sudah pada ngerti kan cara ambil data dyno nya ❓ 🙄 Oh iya kira-kira apa ya yang membuat mesin NVL membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai suhu kerja mesin yang ideal ❓ apakah karena pemakaian DiAsyl silinder dan Forged piston itu yang ‘katanya’ lebih cepat melepas panas sehingga mesinnya gak panas-panas ❓ 😆 atau apa karena Thermostat nya yang bekerja terlalu awal ❓ FYI thermostat New Vixion mulai bekerja / membuka ketika suhu coolant mencapai 80-85 derajat celcius CMIIW , atau mungkin ‘kompresan’ dijidatnya yang bikin mesinnya jadi awet adem dan nggak panas-panas ❓ 😆

Heheeh Gimana menurut masbro ❓ 😀 monggo dikemukakan pendapatnya 😀

Oke deh masbro sekian update artikel copasan kali ini , semoga bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan 😀 , silahkan dikomentari sesuka hati sampeyan 😀

CB150R vs New Vixion @Suramadu
gambar nyolong dari Otoplus n Majalah R2 😀

(UPDATE)… nih ane kasih skrinsyut dri majalah R2 yg telah mengetest secara langsung topspeed kedua motor ini

NVL bisa nyusul CB150R di 200m menjelang finish, bukti mesin NVL telat panas …

Selamat berakhir pekan 😀

Sekian , Salam Kenthoet 😀